9 Catatan Pemrograman di atas Visual Studio Code

Pemrograman
Visual Studio Code
Ruslan Nuryadin
Author

Ikhlasul Amal

Published

May 13, 2024

Editor teks adalah tempat untuk banyak kegiatan para pemrogram. Menulis kode –tentu saja, membuat desain, menyusun skenario, mengumpulkan data, menulis catatan selama debugging, semua dapat dilakukan di atas editor teks. Salah satu editor teks yang banyak digunakan sekarang adalah Visual Studio Code.

Teman pemrogram, Ruslan Nuryadin, berbagi tips menggunakan Visual Studio Code agar lebih produktif, sbb.

1. Semua hal dikerjakan di dalam Visual Studio Code akan lebih baik.

Sebelumnya alur kerja dia berpindah-pindah sesuai perangkat yang digunakan:

Setelahnya, hanya Dbeaver yang belum dapat digantikan. Gnome Terminal diganti dengan panel terminal di dalam Visual Studio Code dan Insomnium diganti dengan Thunder Client (berbayar).

2. Tutup layar dengan editor teks.

Di Visual Studio Code dapat dilakukan dengan mode layar penuh (full Screen) (F11) atau mode Zen (Ctrl-K Z), sila diamati perbedaan keduanya. Intinya sedapat mungkin menghindari distraksi; dengan demikian perlu dipertimbangkan juga menonaktifkan notifikasi dari sejumlah aplikasi di komputer.

Bagaimana jika sedang menangani tugas lain yang memerlukan notifikasi cukup sering? Berarti lakukan pembagian tugas, semisal setiap 30 menit kunjungi aplikasi yang sedang dipantau tsb. dan lakukan penelusuran secukupnya. Belajar dari konsep time slice,1 yakni suatu periode waktu-pendek yang dialokasikan ke suatu program atau pengguna dalam sistem multitasking atau berbagi-waktu (timesharing).

3. Gunakan single instance untuk semua aplikasi (Visual Studio Code dan peramban, misalnya).

4. Skrip untuk mengembalikan kondisi tata-letak jendela aplikasi akan membantu. Untuk keperluan ini, Ruslan menyediakan skrip Bash yang menampilkan jendela pada posisi dan ukuran tertentu. Tertarik? Coba dimulai dengan minta dibuatkan ke ChatGPT.

Penjelasan di balik poin (4) ini: “waktu terpalingkan sudah selesai, kembali ke tempat kerja!”

5. Manfaatkan semua perangkat pendukung, seperti: linter, formatter, atau snippet generator. Pesan khusus: mereka ada buat dipakai, dan memang sangat membantu!

Contoh praktis pemakaian mereka:

  1. Linter menunjukkan ada bagian sintaksis yang tidak taat aturan atau malah penyebab galat (error).
  2. Formatter membantu kita mengetik menjadi lebih tenang. Salah ketik terkait format misalnya, akan dibetulkan saat dokumen disimpan.
  3. Snippet generator jelas meringkas kegiatan mengetik.

6. Saat tes API, manfaatkan fitur-fitur terkait lingkungan (environment), tujuannya agar saat pindah mesin (lokal, pengembangan, produksi) lebih mudah, sekaligus simpan dan gunakan ulang (reuse) token yang digunakan.

7. Monitor berukuran lebih besar akan lebih baik, karena Visual Studio Code dilengkapi fasilitas menyesuaikan tata-letak tampilan kode. Dengan ukuran monitor yang lebih besar, kode-kode yang berkaitan akan ditampilkan bersamaan dan ini membantu. Barangkali ideal pada monitor 32 inch.

8. Lipat (fold) bagian kode yang tidak diperlukan. Lihat bagian kilasan (overview) dari bagian lain kode dan tetap berfokus pada bagian yang sedang dikerjakan saja, abaikan yang lain.

9. Desain dulu, jangan terburu-buru menulis kode. Sebagai contoh:

  1. Perlu key yang akan diekspos? Cukup dengan auto-increment atau UUID dan variannya?
  2. Struktur basis data.
  3. Struktur Class.
  4. Ada job spesifik yang perlu dipisah Class-nya?
  5. Ada job yang dapat digunakan kembali (reused)? Pisahkan.

Praktisnya, tidak perlu dibuatkan desain yang wah, cukup berupa coret-coretan sederhana, yang lebih penting: pikirkan desain sebelum menulis kode!

Footnotes

  1. A time slice is a short period of time allocated to a program or user in a multitasking or timesharing system. Time slices are usually in milliseconds.↩︎