Komentar yang datang seperti di gambar di bawah ini kerap menghasilkan dilema:
**Positif**: bagaimanapun masih berupa komentar (bandingkan dengan “Pertamax!” yang hanya satu kata) dan isi pesan masih punya kaitan dengan tulisan yang dikomentari. Setidaknya bukan dihasilkan oleh bot.
**Negatif**: penulisnya menulis produk tertentu, dalam hal ini kamera. Tanda-tanda promosi situs web yang kurang sedap dibiarkan tampil.
2 responses to “Dilema Menyikapi Komentar”
haha iya pak, sering bingung ini mau di mark as spam apa gimana..
Usul saya:
-1- Tulis dulu disclaimer, bahwa pemilik blog berhak menghapus komentar yang bertentangan dengan hukum dan pemilik blog berhak menghapus URL yang tidak berhubungan dengan isi blog.
-2- Disclaimer ini ditampilkan dekat borang komentar
-3- Setelah itu tinggal laksanakan secara konsisten. Dalam hal di atas, cukup edit hapus URL-nya.