Blog: Prospektif namun Tetap Baru Berupa Promosi Keahlian

Blogging
Pesta Blogger
Author

Ikhlasul Amal

Published

October 30, 2010

Pada Pesta Blogger 2010 yang berlangsung kemarin sehari penuh, satu sesi tidak resmi yang akhirnya mengarah pada pertanyaan tentang blog dan potensi menjadikan uang (monetize) bermula dari fakta di lapangan bahwa pelaku bisnis, yakni para penyedia layanan blog secara langsung atau sebagai layanan tambahan, belum mendapat keuntungan secara profit dari blog. Pemasukan yang diharapkan dari iklan masih kalah dibanding bagian media berupa berita. Meletakkan iklan di halaman blog –atau bagian situs yang diisi komunitas, demikian dimulai cerita oleh teman yang mengelola situs web media daring, Selain lebih sedikit dilirik pembaca, jika dibandingkan di halaman berita, juga terkadang berisiko isi halaman tersebut tidak cocok dengan misi pemasang iklan. Karena halaman tersebut benar-benar dihasilkan oleh para kontributor lepas, yang tidak terkait dengan keputusan redaksi media.

Semua mantan blogger harap kumpul di Starbuck lt2 untuk break… on Twitpic

Jika dari sisi media sudah terjadi keengganan seperti itu, bagaimana berharap narablog dapat menjadikan uang dari gerai tulisan mereka? Apa yang disebut “menghasilkan” dalam konteks ini? Tampaknya pendekatan saya untuk melihat dari sisi kemanfaatan secara luas (benefit), alih-alih keuntungan duit (profit), masih berlaku hingga hari ini, sejak saya “agak bingung” menjawab pertanyaan di lapangan tentang cara menambang duit dari kegiatan di Internet, terutama di era Web 2.0 ini.

Disinggung Andry S. Huzain: blog seperti halnya industri musik, peminatnya terus bertambah, namun semakin sedikit yang ingin mengeluarkan uang. Alhasil, sejak riuh-rendah blogosfer lima tahun atau lebih yang lalu, pendekatan cara memahami blog dan duit masih belum berubah, yaitu lewat jalur tidak langsung berupa promosi keahlian penulis. Mendatang, blog tetap prospektif namun hindari menampilkan euforia atau janji-janji semu.

Catatan: foto di atas diambil oleh Andry di sela-sela pertemuan tak-resmi kami.